Jumat, 04 Juli 2008

Lukisan kata untukmu Murobbiku...


Ada Sejuta rasa bergelayut disini..
Ketika engkau datang

dengan senyuman Ukhuwah yang begitu menyentuh…

Tak bisa kutebak semua kata yang terlamun disini…
Karena telah banyak engkau ukir dalam sanubari dan ruang gerakku…

Semua rembulan yang pernah singgah dalam titian mimpi
Menuliskan kisah didikanmu yang penuh dengan keikhlasan…

Engkau mungkin tak pernah tahu..
Bahwa noda ini mampu kau sisihkan secara perlahan

Mampu kau buat prasasti cinta dalam relung anak didikmu…

Atau bahkan kau tak pernah menyadari..
Bahwa titik-titk ilmu yang kau hamburkan
menjelang malam dirumah Allah itu

Begitu subur tumbuh dalam geliat dakwah muttarabbimu…

Aku menyadari…
Memimpikan engkau menjadi ayahku
adalah sebuah hal yang tak mungkin..

Namun peranmu yang terhamburkan dalam perjuangan mentari

seakan menguatkan langkahku untuk terus bergerak…

Aku bahkan sangat Memahami…
Menginginkan engkau menjadi kakakku

seperti mengharapkan fatamorgana untuk disentuh..
Tapi, engkau merengkuhku dalam dekapan hangat
penuh cinta dan Ukhuwah…


Semua terasa begitu membiru…

Syahdu.. dan tercatat dalam ruang maknaku yang terdalam….

Langkahmu yang tersapu kelabu…
Kadang membuatku jenuh memandang bulir-bulir kata yang tertulis

Namun kau selalu menyambutku dengan riang…

Dalam bahasa qalbu yang tak kuasa untuk kutolak…

Larianmu yang kadang begitu menjauh…
Seakan membuatku tergugu karena tak mampu mengimbangimu

Tapi, kau selalu menghantarkan embun
yang menyapa riang di awal pagi…

Hari Ini…
Semua kenangan tersimpan jelas dalam batinku…

Mencoba menerangkan secara perlahan
tentang semangat perngorbananmu…

Aku mencoba meniti jalanmu..
Dalam geliat takbir yang kususun dideruan hari

Agar suatu saat aku mampu melahirkan karya sepertimu
Bahkan melebihi pelangi yang tergambarkan disilauan mentari…

Semua ingin kuukir…
Karena engkau selalu mengajarkan kepadaku

Agar keikhlasan harus selalu tertanam didalam diri ku…

Untuk Murobbiku….
yang telah menjadi ayah
ketika aku membutuhkan kehadirannya ditemaram senja...

Untuk Murobbiku…
Yang telah mendidikku menjadi seperti ini…

melukiskan idealisme dihatiku…

Untuk Murobbiku…
Yang telah banyak berkorban untuk kami…

Langkah kakimu semoga selalu dikuatkan oleh Allah…

Untuk Murobbiku…
Yang dengan setia mendengar keluh-kesahku

ketika amanah dakwah kurasa begitu berat..

Untuk Murobbiku…
Dengan semua pengabdiannya, cintanya, dan keikhlasannya…

Semoga Allah selalu menganugerahkan hidayah-Nya kepada kita…

Detik ini..
aku sungguh berharap Sang Khaliq
mempertemukan kita dalam jamuan terindah di Syurga-Nya..

*) Aku tak bisa berkata apa2, kecuali...Jazaakumullah khairan Ustadz

Tidak ada komentar: