Selasa, 27 Mei 2008

Sebuah Harapan....

Dakwah itu pribadi dan karakterku,
bukan tanggungjawabku..
Bisa jadi aku merasa terbebani dengan tanggungjawab lalu kutinggalkannya..
namun ku tegaskan di sini bahwa dakwah adalah pribadiku
Akan kubawanya ke mana saja dengan izin Allah...
Amiin yaa Rabbal 'alamiin....

Lantunan Do'a yang sangat luar biasa...

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia
Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya
Engkau pencipta dan pelindungnya

Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami. Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang
Jadikan kumpulan kami jama’ah orang muda yang menghormati orang tua
Dan jama’ah orang tua yang menyayangi orang muda
Jangan Engkau tanamkan di hati kami
kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan,
pengkhianatan dan kedengkian

Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai pengaman segala yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak
Engkau Maha Tahu dan melihatnya

Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami,
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana pada kami
“ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih”

Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu. Adil pasti atas kami keputusan-Mu
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu. Dengan semua nama yang jadi milik-Mu
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib

Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur’an yang agung
sebagai musim bunga hati kami
Cahaya hati kami
Pelipur sedih dan duka kami
Pencerah mata kami

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh
dari taufan yang menenggelamkan dunia
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim
dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa
dari kejahatan Fir’aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa
dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam
dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat,
pasukan sekutu Ahzab angkara murka Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus
dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara

Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya

Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami
dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba
dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu
yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi
yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami,
ummati ummati, ummatku ummatku
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan
semua kekayaan demi perjuangan
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu
Engkau kirimkan kepada kami da’i penyeru iman
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da’wah
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini kepada generasi berikut kami
Jangan jadikan kami pengkhianat
yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini
Dengan sikap malas dan enggan berda’wah
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa

_Doa ini dilantunkan oleh Allahyarham Ust. Rahmat Abdullah pada Deklarasi Partai Keadilan, di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, 09 Agustus 1998, yang diiringi oleh tetesan air mata hadirin_

Senin, 26 Mei 2008

Bangkit Negeriku...Peduli PALESTINA !!!

Audience.....

RUHUL JADID in action...
(Ar Ruhul Jadid, Ironi, etc...)


IZZATUL ISLAM in action...
(Al Aqsho memanggil, bebas & merdeka, panggilan Suci, Mujahid muda, kembali, etc..)

::Organized by : KNRP, IZIS Management, IKADI Tangerang ::
:: Supported by :
COMES, KISPA, ANN ::

:::::::::::::::: COMING SOON :::::::::::::::
KONSER NASYID & TABLIGH AKBAR
"untuk Kemerdekaan Palestina"
Ahad, 3 Agustus 2008
Tennis Indoor Senayan
Pkl. 09.00 - 22.00 WIB
Pengisi Acara :
Ust. Dr. Muqaddam, Ust. Ferry Nur, Ust. Yusuf Mansur, Dr. Hidayat Nur Wahid,MA, Dr. Adhyaksa Dault,MSi
KH. Abdullah Gymnastiar, KH. Arifin Ilham
Izzatul Islam, Ruhul Jadid, Shoutul Harokah, Justice Voice, Ebiet Beat A, Fatih
Thufail Al Ghiffari, Generasi Rabbani, The Fikr, etc..

Kamis, 22 Mei 2008

Terima kasih sahabatku...

Terima kasih sahabatku....
telah banyak pelajaran yang kudapat darimu...
tentang ukhuwah, dakwah dan apapun
yang menjadikan diriku lebih baik
tak bisa ku memberikan apa2 untukmu..
kecuali ketulusan do'a..
do'a rabithah yang senantiasa...
terlantun saat mentari terbenam...
dan sebelum mentari terbit...
Do'a yang begitu Indah....
keep in touch =)

meruya_22/05/2008. 10.50 am

Selasa, 13 Mei 2008

Semoga pilihan terbaik bagimu

Untuk seorang sahabat..,
Semoga pilihan terbaik bagimu
Semoga Allah menunjukan cinta sejati bagimu
Ku tahu tak pernah mudah,
Tapi aku yakin mujahid setangguh dirimu
Dapat melewati semua ujian berat ini…
Sungguh aku masih berharap
dan senantiasa berdoa untuk kebahagiaanmu…

Untuk sahabatku...

Sahabatku...
hadapilah ketidakpastian dengan kepastian dalam hati
bahwa Allah SWT pasti menolong
dan memberikan jalan yang terbaik untukmu...insya Allah

Kau tahu jiwa yang bernyanyi?

...Kau tahu jiwa yang bernyanyi?
Ia selalu bermesraan di sepertiga malam
Ia terkadang berbisik
Terkadang merintih
Terkadang merangkai kata
Hanya untuk memenuhi hasrat cintanya
Pada apa yang diajarkan Rasul-Nya...

Download Nasyid Sang Murabbi.Mp3 - Izzatul Islam

Afwan.... sahabat2ku kemarin mp3 sang murabbi tak bisa di download karena ada kesalahan diproses uploadnya.

Alhamdulillah sekarang sudah di upload ulang. silahkan klik link di bawah ini (Klik tulisan Sang Murabbi.mp3) untuk mendownload :

Sang Murabbi.mp3

Mengulangi pesan yang kemarin :
Nasyid ini ana upload atas Izin dari pak Ali (manajer Izis/IZIS Management). Nasyid ini ada di
album Izzatul Islam yang baru "Album D.T.AK" (jangan lupa beli kasetnya ya...hehehe) dan menjadi Soundtrack film Sang Murabbi "mencari Spirit Yang Hilang".Oia, untuk sahabat semuanya, sebentar lagi nasyid ini akan ada nada sambung untuk handphone. Ditunggu ya…

Nb : Jazaakallah Pak Ali Amril dan Izzatul Islam atas Izinnya......

Senin, 12 Mei 2008

Trailer Film Sang Murabbi



Nantikan di Bulan Juli 2008..!!!

Merendahlah,

engkau kan seperti bintang-gemintang

Berkilau di pandang orang

Diatas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi

Janganlah seperti asap

Yang mengangkat diri tinggi di langit

Padahal dirinya rendah-hina

(Ust. Rahmat Abdullah)

Seperti tak percaya aku mendengar kabar itu: kau sudah pergi untuk selamanya. Dan kenangan demi kenangan berkelebat cepat di benakku, menyisakan satu nama: Rahmat Abdullah. Kita memang tak banyak bertemu, tak banyak bercakap. Tapi percayakah kau, aku menjadikanmu salah satu teladan diri. Kau menjelma salah satu sosok yang kucinta. Tahukah kau, hampir tak ada tulisanmu yang tak kubaca? Dan setelah membacanya selalu ada sinar yang menyelusup menerangi kalbu dan pikiranku. Tidak sampai di situ, buku-bukumu selalu membuatku bergerak. Ya, bergerak!

Kau mungkin tak ingat tentang senja itu. Tapi aku tak akan pernah melupakannya. Saat itu kau baru saja pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kesehatanmu. Aku dan seorang teman menunggumu. Kami membutuhkanmu untuk memberi masukan terhadap apa yang tengah kami kerjakan. Tanpa istirahat terlebih dahulu, dengan senyuman dan kebersahajaan yang khas, kau menemui kami. Tak kau perlihatkan bahwa kau sedang tak sehat. Bahkan kau bawa sendiri makanan dan minuman untuk kami. Dengan riang kau menyemangati kami. "Ini kebaikan yang luar biasa," katamu. "Bismillah. Berjuanglah dengan pena-pena itu!"

Lalu kami mengundangmu untuk hadir pada acara milad organisasi kecil kami. Sekadar menyampaikan undangan, dan tak terlalu berharap kau datang, karena kami tahu kau sangat sibuk dengan begitu banyak persoalan ummat. Hari itu, bulan Juli 2002, milad ke 5 organisasi kami: Forum Lingkar Pena. Semua panitia direpotkan oleh banyak hal yang harus dikerjakan. Aku masih sempat bertanya pada panitia: "Adakah yang menjemput Pak Taufiq Ismail dan Pak Rahmat Abdullah?"

Panitia menggeleng. Banyak yang harus dikerjakan. Tak ada mobil atau tenaga untuk menjemput. Sudahlah, pikirku. Pak Taufiq dan Pak Rahmat terlalu besar untuk hadir di acara seperti ini.

Aku hampir melompat ketika melihat Pak Taufiq Ismail datang sendirian dengan taksi dan menyapa kami riang. Dan aku tak percaya ketika tak lama kemudian kau muncul! "Ustadz, terimakasih sudah datang. Kami tidak menyangka...," sambutku.

Kau tersenyum. "Saya sudah agendakan untuk datang," katamu. "Ini acara FLP. Istimewa." Mataku berkaca. Ini ustadz Rahmat Abdullah, ia terbiasa diundang sebagai pembicara dalam berbagai acara nasional sampai internasional. Dan kini ia sudi hadir sebagai undangan biasa!

"Maaf ustadz tidak dijemput. Ustadz naik apa tadi?" Naik bis. Tempatnya mudah dicari," katamu biasa.

Kau sempat turut memberikan award dalam acara tersebut dan memimpin doa penutup. Aku menangis mendengar doa yang kau lantunkan, Ustadz. Kau berulangkali mendoakan agar organisasi kami: FLP selalu bisa melahirkan para pemuda yang tak akan berhenti berjuang dengan pena.... Pada akhir acara, kau turut berjongkok bersama para pemuda lainnya dan menandatangani spanduk yang kami gelar bertuliskan "Sastra untuk Kemanusiaan."

"Saya mencintai sastra dan suka membuat puisi," ceritamu. Hari itu kehadiranmu benar-benar memberi semangat baru bagi kami.

Ustadz, aku selalu mengenangmu sebagai suami dan ayah yang baik dalam keluarga. Sebagai guru sejati bagi ribuan da'i. Dan ketika kau terpilih menjadi anggota DPR RI tahun 2004 lalu, tak ada yang berubah darimu, kecuali usaha yang lebih keras untuk membuat rakyat tersenyum. Dalam keadaanmu yang sederhana, kau tak berhenti memberi zakat dan infaq dari gajimu. Kau satu dari sedikit orang yang pernah kutemui, yang sangat berhati-hati dengan amanah dan berjuang untuk menunaikannya tanpa cacat. Ah, pernahkah kau meminta tarif untuk mengisi ceramah? Tak ada. Kau bahkan pernah berkata: "Alhamdulillah ada lagi orang yang mau mendengarkan taushiyah dari hamba Allah yang lemah ini."

Terakhir kali kita bertemu, Ustadz, di sebuah jalan raya, sekitar akhir tahun lalu. Dan aku tak percaya, kau—anggota dewan yang terhormat--- masih saja menyetop kopaja. Kini dalam usia 53 tahun, kau pun kembali untuk selamanya. Ribuan orang, tak terhingga orang, datang mengiringi untuk terakhir kali, sambil tak henti bersaksi tentang keindahanmu.

Selamat jalan, Ustadz. Jalan kebaikan dan cinta yang selalu kau tempuh di dunia, semoga mengantarkanmu ke gerbang yang paling indah di sisiNya. Amiin.

(Helvy Tiana Rosa)

Album Izzatul Islam "D.T.AK"

Photobucket
Photobucket

Dapatkan Kasetnya di toko buku muslim terdekat atau hubungi :
Izis Management (021) 7704919

Sabtu, 10 Mei 2008

Untukmu Palestina

Kami akan selalu bersamamu PALESTINA!!!

Hati-hati Nongkrong di jalan

Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami tinggalkan. Dalam berkumpul itu kami berbincang-bincang." Nabi SAW menjawab, "Kalau memang suatu keharusan, maka berilah jalan itu haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?" Nabi SAW menjawab, "Palingkan pandanganmu dan jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan ber-amar ma'ruf nahi munkar." (HR. Bukhari dan Muslim)

Duduk-duduk di pinggir jalan memang mengasyikkan. Disamping pasang aksi dan jual tampang, juga mengobrol ke sana ke mari, bercanda ria, dan menikmati pemandangan di depannya. Menggoda orang yang lewat, terutama perempuan tidak terlepas dari aktivitas itu. Bahkan sampai berani mengganggu dan merayu.

Kegiatan seperti ini telah menjadi kesenangan dan membudaya di kalangan muda-mudi dari zaman ke zaman. Malahan bukan hanya pemuda-pemudi saja yang menyenangi duduk-duduk di pinggir jalan ini, tapi pada tingkat orang dewasa dan orang tua juga menyukainya.

Di zaman Rasulullah SAW hal ini pun merupakan kesenangan para sahabat, sehingga beliau mewanti- wanti dan memberi batasan tentang adab-adab yang harus dipenuhi oleh orang-orang yang senang duduk-duduk di pinggir jalan. Di antara ketentuan-ketentuan itu seperti dalam hadits di atas :

Pertama, palingkan pandangan. Pandangan mata, sesuatu hal yang membahayakan karena akan mempengaruhi hati dan menggerakkan nafsu birahi yang bergejolak. Walaupun cepatnya pandangan secepat larinya anak panah dari busurnya, ia akan menyangkut dalam hati. Dan hati bisa menyeret pada keinginan untuk melampiaskan hasratnya itu.

Karena berbahaya pandangan mata itu, Allah memerintahkan untuk menundukkan pandangan itu. Perintah ini tertera dalam surah An-Nuur 30-31 :

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka...,"

Ibnu Qayyim berkata, "Pandangan mata adalah penyebab dan penggerak utama adanya nafsu birahi, maka menjaga pandangan mata merupakan penjagaan atas kemaluan. Barangsiapa membiarkan pandangan matanya berkeliaran untuk melihat sela-sela kemaksiatan, sesungguhnya Allah telah menciptakan sebagai cermin dari hati. Jika hamba ini menggerakkan matanya guna memandang barang haram, niscaya hatinya akan menggerakkan dan mempengaruhi nafsu birahi dan hasratnya. Dan jika seseorang memelihara pandangan matanyanya, niscaya hati tidak akan menggerakkan nafsu birahi.

Kedua, jangan mengganggu. Nongkrong-nongkrong di pinggir jalan terasa kurang asyik bila tidak menggoda dan mengganggu orang. Gatal lidah rasanya bila tidak melontarkan kata-kata pada orang yang lewat di depan matanya. Keinginan itu pastilah muncul bagi orang yang senang duduk- duduk di pinggir jalan, bahkan ada juga yang tujuannya memang demikian. Untuk Rasulullah SAW memberikan persyaratan untuk tidak mengganggu orang, bila pekerjaan nongkrong di pinggir jalan ini tidak bisa ditinggalkan. "Kaffuladzai", jangan menimbulkan gangguan.

Ketiga, membalas ucapan salam. Islam telah mengatur tentang adab-adab salam sedemikian rupa, yang mencakup hukum memberi salam, hukum menjawabnya dan siapa yang lebih duluan salam.

Apabila berjumpa sesama muslim, Rasulullah memerintahkan untuk saling mengucapkan salam. Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang duduk, yang berkendaraan kepada yang berjalan kaki, yang berjumlah sedikit kepada yang banyak, dan laki-laki memberi salam kepada wanita. Wanita dilarang memberi salam kepada laki-laki.

Berdosa hukumnya bila ada salam tidak dijawab, karena hukum menjawab salam adalah wajib. Maka dengan itu Rasulullah memerintahkan untuk selalu menjawab salam orang yang lewat ketika kita nongkrong di pinggir jalan.

Keempat, ber-amar ma'ruf nahi munkar. Bila suatu ketika di depan mata kita terjadi kezaliman, jangan sampai dibiarkan terjadi tanpa kita turun untuk mencegahnya. Sudah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar. Cegahlah dengan tangan, atau dengan hati, tapi itu selemah-lemahnya iman. Jangan biarkan kemungkaran terjadi di depan mata kita, apalagi kita mampu untuk mencegahnya. Jika kita membiarkan, tunggulah siksa Allah di hari pembalasan kelak.

"Sesungguhnya Allah Azza Wajalla tidak menyiksa awam karena perbuatan dosa orang-orang yang khusus sehingga mereka melihat kemungkaran di hadapan mereka dan mereka mampu mencegahnya, tetapi mereka tidak mencegahnya. Kalau mereka berbuat demikian maka Allah menyiksa yang khusus dan yang awam." (HR. Ahmad dan At-Thabrani).

Kelima, tunjuki jalan bagi orang yang bertanya. Kewajiban lainnya bagi orang-orang yang duduk-duduk di pinggir jalan adalah memberikan bantuan dan menerangkan dengan jelas bagi orang yang memerlukan bantuan tersebut. Layani dengan baik, tanya apa keperluannya, mau ke mana, dan jawablah dengan baik lantas tunjuki jalan atau tempat yang dia cari, lebih baik lagi kalau diantarkan ke tempat yang dituju. Itulah kewajiban yang diperintahkan Rasulullah kepada orang- orang yang duduk-duduk di pinggir jalan.

Nabi SAW mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-duduk di pinggir jalan, lalu beliau berkata, "kalau memang harus kamu lakukan maka balaslah ucapan salam dan tolonglah orang yang dizalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang bertanya." (HR. Abu Daud)
Jelaslah bahwa Rasulullah SAW selalu menegur pada orang-orang yang duduk-duduk di pinggir jalan. Memalingkan pandangan, jangan mengganggu, menjawab salam, ber-amar ma'ruf nahi munkar, menolong orang yang dizalimi, dan menunjukkan jalan bagi orang yang bertanya. Bila hal-hal ini tidak bisa dilaksanakan, maka sebaiknya menghindari untuk duduk-duduk di pinggir jalan. Perbuatan ini membuka peluang untuk mengerjakan maksiat dan terus menambah tabungan dosa kita, yang akan dipertanggungjawabkan di hari kemudian. Pekerjaan yang demikian bila kita jauhi akan menghindarkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna, dan ini merupakan ciri orang beriman yang beruntung.

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minun: 1-3).

Jumat, 09 Mei 2008

Jangan Kau Ulangi Lagi Kisah Itu !

Jangan Kau Ulangi Lagi Kisah Itu !
Dengan segala kebanggaan dan dada penuh terisi kau
nikmati kemegahanmu
Lalu kau ceritakan semua kelezatan dan keasyikan yang
telah kau kecap itu
Dan kau ajak semua manusia untuk menyaksikan dan
mengagumi dirimu
Sebuah stempel pembenaran telah kau capkan di
otak-otak mereka
Sudahlah kawan jangan kau ulangi lagi kisah itu !
Kisah Namrudz, Fir’aun, Qarun, Bal’am, Saba’, Tsamud,
dan ‘Aad
Kami sudah hapal akhir kisah-kisah itu
TomySaleh.Kalibata. 27Feb2008. 10:01WIB

Begitu jujurnya CINTA.....

Begitu jujurnya CINTA.
Ada yang begitu sabar menahan derita hidup
Ada yang begitu tahan menerima cobaan dakwah
Dan ada yang sangat bersyukur
bahkan menikmati derita sebagai karunia Allah
Semuanya indah..,
terutama pada sang totalis ( shahibu't tajrid )
yang tidak merasakan derita,
karena yang ada hanyalah Allah..
Saudaraku..,
mari mencintai Allah dengan sebenar-benarnya cinta
Mari saling mendoakan agar kita semua terpilih
untuk memiliki cinta yang jujur....

Pengorbanan yang selalu tertunduk akan ayat-ayat-NYA.....

pengorban itulah yang membuat kita lebih dari orang lain
pengorbanan yang membuat kita melihat apa yang orang lain tidak melihatnya
pengorbanan yang membuat kita merasakan apa yang membuat orang lain tidak dapat merasakan
namun pengorbanan itu semuanya karena Allah
bukan untuk di ketahui eksistensinya sebagai pengemban dakwah
pengorbanan yang selalu tertunduk akan ayat-ayat-NYA.....

Ya Allah, saksikan kebersamaan kami bersama-Mu dijalan ini....

Ya Allah..,
saksikan kebersamaan kami bersama-Mu dijalan ini
Kuatkan kami untuk tidak bercerai-berai
saat mengalami kelapangan dan kesenangan
Satukan kami ketika menghadapi kesempitan dan kesulitan
Kami ingin memiliki sifat seperti yang diucapkan utusan-Mu,
pemimpin kami, Rasulullah saw,
"Selama Engkau tidak murka kepadaku, aku takkan pernah peduli apa pun yang aku alami"

Banyak yang mengira menapaki jalan ini, adalah beban yang sangat berat....

Saudaraku...
Biarlah, banyak yang mengira menapaki jalan ini,
jalan para Nabi, jalan orang-orang shalih, jalan para syuhada,
jalan para pejuang da’wah, adalah beban yang sangat berat
Berat karena harus banyak bertabrakan dengan kondisi yang
berbenturan dengan keinginan
Berat karena selalu bersinggungan dengan realitas
yang tidak sejalan dengan harapan
Berat karena betapa kemungkaran begitu merajalela
Berat karena harus terus menerus berjalan
melawan arus yang berbeda dengan kebanyakan orang
Biarlah orang menyangka seperti itu
Karena sebenarnya kita justru merasakan kebalikannya
Kenikmatan, ketenangan, kedamaian, kebersahajaan,
yang tak bisa dibayar oleh apa pun
Karena kita justru merasakan pengorbanan itu
sebagai sumber kebahagiaan
Karena kita justru merasakan jerih payah dan kesulitan
di jalan ini sebagai kunci ketenangan hati
Karena kita justru merasakan peluh dan darah di jalan ini,
adalah syarat meraih kemenangan

Saudaraku...

Saudaraku...
Perjalanan ini memang panjang dan melelahkan
Terkadang, mungkin kita terengah-engah kehabisan nafas
untuk terus menapakkan kaki hingga sampai ke tujuan
Terkadang, mungkin kita terseok-seok merasa tak kuat
dan hampir tertinggal oleh derap serta gerak para kafilah da’wah itu
Terkadang, mungkin kita tersandung dan terjatuh oleh aral dan kesulitan perjalanan
Saudaraku...
Tak satupun di antara kita yang tak pernah
mengalami suasana perasaan seperti itu
Hampir semua kita, sekokoh apapun kepribadiannya,
pasti akan mengalami situasi lemah
dan merasa kekurangan tenaga
Memang demikianlah jiwa manusia,
seperti yang pernah disabdakan Rasulullah SAW
dalam salah satu hadits shahih,
bahwa keimanan itu ada kalanya bertambah dan berkurang
Ia bertambah karena amal shalih, dan berkurang karena kemaksiatan.

Dakwah...Begitu indah kata ini terdengar...

Dakwah. Begitu indah kata ini terdengar.
Jika kau sudah masuk ke dalamnya, kau
tak ingin keluar lagi. Itu kurasakan.
Aku terhempas, tersungkur begitu dalam,
terbuai oleh indahnya dakwah dengan
segala pernik di dalamnya. Sedihnya,
sukanya, capeknya, tertawanya,
menangisnya, semua lebur menjadi untaian
indah bernama DAKWAH. Dan aku tak ingin
beranjak dari tempat ini

Karena sahabat ada, untuk mereka yang terluka......

Dimana pun saya berada, kemana pun saya
pergi, satu yang terpenting untuk saya
temukan, yakni sebuah kekayaan bernama
sahabat. Tidak seorang pun yang paling
beruntung di dunia ini melainkan ia yang
memiliki sahabat. Karena sahabat ada,
untuk mereka yang terluka, untuk mereka
yang tengah memikul beban yang berat,
untuk menghapus air mata yang sedang
berduka, membantu seseorang berdiri dari
keterpurukan dan menyediakan sayapnya
untuk terbang bersama...
sahabat adalah kekayaan sebenarnya.
Hilang satu, miskinlah sudah. Bertambah
satu, semakin beruntunglah. Terima kasih
untuk semua sahabatku, kalian adalah
kekayaan saya sebenarnya...